Beranda | Artikel
Doa-Doa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam
Senin, 20 Juli 2020

Bersama Pemateri :
Ustadz Syafiq Riza Basalamah

Doa-Doa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan kitab Al-Adabul Mufrad. Pembahasan ini disampaikan oleh Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. pada Senin, 29 Dzulqo’dah 1441 M / 20 Juli 2020 H.

Kajian sebelumnya: Barangsiapa Tidak Berdoa Kepada Allah, Allah Akan Murka Kepadanya

Ceramah Agama Islam Tentang Doa-Doa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam

Kita masuk ke bab doa-doa Nabi ‘Alaihish Shalatu was Salam, kita sampai ke hadits nomor 664. Al-Imam Bukhari mengatakan:

Hadits 664

664. Qabishah menceritakan kepada kemi, ia berkata: Sufyan menceritakan kepada kami dari ‘Amr bin Murrah, dari ‘Abdullah bin al-Harits, dari Thulaiq bin Qais, dari ‘Abdullah bin ‘Abbas, ia berkata, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengucapkan:

اللَّهُمَّ أَعِنِّي وَلَا تُعِنْ عَلَيَّ ، وَانْصُرْنِي وَلَا تَنَصُرْ عَلَيَّ ، وَيَسِّرِ الْهُدَى لِيْ

Ini adalah doa Nabi ‘Alaihish Shalatu was Salam, beliau mengajarkan sebuah doa. ‘Abdullah bin ‘Abbas mengatakan bahwa Nabi biasa berdoa. Hidupnya Nabi semuanya penuh dengan doa. Ini sebuah ungkapan penghambaan level tertinggi. Karena sesukses apapun dirimu, sekuat apapun fisikmu, setinggi apapun jabatanmu, ketika engkau tahu dengan hakikat dirimu, engkau akan merendah di hadapan Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan cara memohon dan meminta kepada Allah. Nabi ‘Alaihish Shalatu was Salam paling sering dan paling banyak berdoa.

Apa yang beliau minta di sini? Beliau mengatakan:

اللَّهُمَّ أَعِنِّي وَلَا تُعِنْ عَلَيَّ

Ya Allah, berilah aku pertolongan dan janganlah Engkau menolong musuh terhadapku.”

Meminta pertolongan kepada Allah dan kita memohon kepada Allah jangan Allah memberi pertolongan kepada musuh untuk mengalahkan kita. Ada orang-orang yang tidak suka dengan kita yang mungkin mereka pun berdoa dan berusaha. Karena kita tahu bahwa diri kita lemah, maka kita memohon pertolongan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan juga memohon kepada Allah jangan Allah menolong musuh terhadap kita.

وَانْصُرْنِي وَلَا تَنَصُرْ عَلَيَّ

“Ya Allah, berilah aku kemenangan dan jangan berikan kemenangan kepada musuhku.”

Kebenaran dan kebatilan ini terus bergulat. Ada banyak orang-orang yang tidak suka dengan dakwah sunnah ini merekah, dakwah Islam ini menyebar, tidak sedikit orang-orang yang melakukan berbagai tipu daya/makar untuk menghadang jalannya dakwah ini, untuk mematikan cahaya sunnah yang disampaikan kepada umat manusia. Maka kita minta tolong sama Allah Subhanahu wa Ta’ala.

وَيَسِّرِ الْهُدَى لِيْ

“Dan mudahkan buat kami petunjuk.”

Nabi meminta petunjuk, minta dimudahkan, kita setiap shalat berdoa:

اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ ﴿٦﴾

Tunjukilah kami jalan yang lurus,” (QS. Al-Fatihah[1]: 6)

Tapi ternyata itu tidak cukup, perlu doa-doa tambahan diwaktu-waktu luang, diwaktu-waktu mustajab untuk memohon petunjuk kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan agar dimudahkan buat kita.

Banyak orang bertanya kepada kita bagaimana supaya kita mendapat petunjuk, supaya nanti bisa istiqamah, minta kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Ini doa yang dibaca Nabi ‘Alaihish Shalatu was Salam, memohon agar kita dimudahkan mengikuti petunjuk dan mengamalkan apa yang dipelajari. Karena tidak sedikit di antara manusia yang tahu dengan kebenaran, mengkaji kebenaran tersebut, tapi berat untuk mengamalkannya. Sehingga terkadang dia mengatakan: “Saya belum mendapat hidayah.” Padahal dia sudah mendapatkan hidayah, sudah tahu, bahkan sudah paham, tapi berat bagi dia untuk menjalankannya. Oleh karena itu minta kepada Allah agar dimudahkan hidayah itu untuk kita amalkan dalam kehidupan ini.

Kemudian di riwayat lainnya Imam Bukhari mengatakan:

Hadits 665

665. Abu Hafsh menceritakan kepada kami, ia berkata: Yahya menceritakan kepada kami, ia berkata: Sufyan menceritakan kepada kami, ia berkata: Aku telah mendengar ‘Amr bin Murrah, ia berkata: Aku mendengar ‘Abdullah bin al-Harits, ia berkata: Aku mendengar Thulaiq bin Qais: Dari Ibnu Abbas, ia berkata, “Aku mendengar Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berdoa dengan doa ini:

رَبِّ أَعِنِّي وَلَا تُعِنْ عَلَيَّ ، وَانْصُرْنِي وَلَا تَنْصُرْ عَلَيَّ ، وَامْكُرْ لِي وَلَا تَمْكُرْ عَلَيَّ ، وَيَسِّرْ لِيَ الْهُدَى ، وَانْصُرْنِي عَلَى مَنْ بَغَى عَلَيَّ . رَبِّ اجْعَلْنِي شَكَّارًا لَكَ ، ذَكَّارًا لَكَ ، رَاهِبًا لَكَ ، مِطْوَاعًا لَكَ ، مُخْبِتًا لَكَ ، أَوَّاهًا مُنِيبًا ، تَقَبَّلْ تَوْبَتِي ، وَاغْسِلْ حَوْبَتِي ، وَأَجِبْ دَعْوَتِي ، وَثَبِّتْ حُجَّتِي ، وَاهْدِ قَلْبِي ، وَسَدِّدْ لِسَانِي ، وَاسْلُلْ سَخِيمَةَ قَلْبِي

Ini adalah hadits ‘Abdullah bin ‘Abbas juga dengan jalur yang berbeda dan dengan doa Nabi yang lebih panjang dan lengkap. Artinya kalau kita lihat kadang kala Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berdoa meminta sepuluh, kalau kita mau baca tiga atau empat, silahkan. Tapi kalau kita bisa membaca secara lengkap dan kita hafal, itu yang lebih utama.

Di sini ‘Abdullah bin ‘Abbas mengatakan: “Aku mendengar Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berdoa dengan doa ini.” Jadi sahabat ini ketika meriwayatkan, dia ingin para tabi’in agar mengamalkannya, bukan sekedar tahu. Tapi harapannya bagaimana engkau tahu dan mengamalkannya.

Apa yang diminta oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam?

Dimasa pandemi seperti ini, apa yang kita minta? Kebanyakan orang meminta kesehatan, selamat dari covid-19, ekonomi kembali normal, income (pendapatan) -paling tidak- sesuai dengan pengeluaran. Coba kita lihat doa Nabi ‘Alaihish Shalatu was Salam. Beliau meminta:

“Wahai Rabbku, berilah aku pertolongan dan janganlah Engkau menolong musuh terhadapku. Berilah aku kemenangan dan jangan berikan kemenangan musuh atasku. Berilah aku taktik untuk melawan musuh dan jangan Engkau memberikan tipu daya musuh terhadapku.”

Ini adalah makar. Kita meminta kepada Allah. Ada orang-orang yang bermakar. Sebagian bermakar untuk mengacaukan negara kita, NKRI. Sebagian bermekar untuk membahayakan diri kita pribadi atau keluarga kita, maka kita mohon sama Allah agar Allah tidak memberikan tipu daya musuh terhadap kita. Bagaimana makar musuh itu kembali kepada dia sendiri. Karena ada orang yang mungkin sekarang sedang duduk bersama di balik tembok, bermusyawarah, berkonspirasi, merencanakan untuk membahayakan diri kita, keluarga kita, negeri dan bangsa kita, maka kita minta sama Allah Subhanahu wa Ta’ala semoga makar mereka itu menghancurkan mereka sendiri. Ini doanya Nabi ‘Alaihish Shalatu was Salam.

Lalu beliau mengatakan:

“Berilah petunjuk kepadaku Ya Allah dan mudahkan petunjuk untukku.”

Kita meminta untuk diberikan petunjuk dan mudah bagi kita untuk mengamalkannya. Karena tadi yang kita singgung bahwa ada orang-orang yang mendapatkan petunjuk tapi tidak bisa mengamalkan. Seseorang mengerti bahkan paham, tapi kelakuannya na’udzubillahi min dzalik.

Maka kita perlu minta kepada Allah, jangan bersandar kepada diri kita, dengan kepandaian kita, dengan kecerdasan kita, dengan semangat kita, kita harus bergantung kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

“Tolonglah aku untuk menghadapi orang-orang yang berbuat dzalim terhadapku.”

Ada orang yang mendzalimi kita dan terkadang kita tidak mampu melawannya. Dia orang besar, bahkan kebal hukum kadangkala. Tapi kita tahu ada hukum Allah ‘Azza wa Jalla yang tidak akan bisa ditembus oleh siapapun, kita minta kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala agar orang-orang yang mendzalimi kita mendapatkan balasan atas kedzaliman mereka, siapapun dia.

Kita tidak boleh mendzalimi orang, makanya doa Nabi ‘Alaihish Shalatu was Salam begitu istimewa dan sempurna. Jika ada orang yang mendzali kami, maka kami meminta pertolongan kepada Allah untuk menghadapi mereka.

Lalu doa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam:

“Ya Rabb, jadikanlah aku orang yang bersyukur kepada-Mu yang senantiasa mengingat-Mu Ya Allah”

Tertalu banyak nikmat Allah yang kita kufuri. Dalam kondisi ekonomi yang serba sulit sekarang ini, sebagian orang lupa bersyukur dan dia mengingat musibah terus. Padahal lebih banyak nikmat yang Allah berikan daripada musibah yang menimpa kita. Maka minta tolong sama Allah, “Jadikan kami Ya Allah sebagai orang yang bersyukur kepada-Mu.”

Kita tahu orang-orang yang cerdas, orang-orang yang selamat adalah:

الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّـهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَـٰذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ ﴿١٩١﴾

(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Rabb kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.” (QS. Ali-Imran[3]: 191)

Mereka tidak berhenti berdzikir, ketika berdiri mereka berdzikir, duduk mereka mengingat Allah, tidur mereka mengingat Allah. Dan kita perlu meminta bantuan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Ingat hadits Muadz bin Jabal ketika Nabi ‘Alaihish Shalatu was Salam berpesan kepada Muadz agar berdoa disetiap penghujung shalat:

اللَّهُمَّ أَعِنِّى عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِك.

“Bantulah aku Ya Allah untuk senantiasa bersyukur kepada-Mu, mengingat-Mu dan beribadah yang baik kepada-Mu.”

Setiap shalat, Muadz diperintahkan untuk membaca doa itu. Dan ternyata dalam hadits ini Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ternyata meminta kepada Allah agar dijadikan orang yang pandai berdzikir.

Kita tahu dzikir adalah sesuatu yang mudah. Tapi tatkala orang berdzikir tanpa bantuan Allah Subhanahu wa Ta’ala, dia akan berhenti berdzikir. Oleh karena itu kita meminta agar senantiasa mengingat Allah ‘Azza wa Jalla dengan hati, dengan lisan dan raga kita.

رَاهِبًا لَكَ

“Jadikan aku orang yang takut kepada-Mu Ya Allah.”

Kenapa kita perlu rasa takut kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala? Mari download mp3 kajian dan simak pembahasan yang penuh manfaat ini.

Download MP3 Kajian

Download mp3 yang lain tentang Al-Adabul Mufrad.


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/48763-doa-doa-rasulullah-shallallahu-alaihi-wa-sallam/